Pengertian
Beasiswa merupakan bentuk pemberian bantuan dan penghargaan kepada setiap mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi, namun memiliki prestasi akademik dan nonakademik (ekstrakurikuler) yang baik. Sumber dana beasiswa berasal dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemenristek, dan lembaga-lembaga nonpemerintah, seperti yayasan dan perusahaan dalam negeri dan luar negeri dengan persyaratan dan nilai nominal serta waktu tertentu.
Jenis Beasiswa
Nama dan kriteria beasiswa yang ada di ISI Yogyakarta meliputi:
Tabel 5. Sumber Beasiswa dan Kriteria
No. |
Nama Beasiswa |
Deskripsi |
Kriteria Penerima |
1 | KIP | Beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu dan prestasi cukup baik | Mahasiswa Baru |
2 | Beasiswa Djarum | Beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang secara akademik berprestasi tinggi dari keluarga tidak mampu | Mahasiswa S1 minimal semester IV dan atau telah menempuh 90 SKS |
3 | Dikpora (Dinas Pendidikan dan Olahraga) Propinsi DIY | Beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang secara akademik berprestasi tinggi dari keluarga tidak mampu | Mahasiswa jenjang S1/D4 duduk pada semester II, maksimal semester VIII.D3 duduk semester II makasimal semester VI |
Kriteria Penerima Beasiswa
Kriteria diperlukan untuk mendapatkan objektivitas, keseimbangan jumlah yang sepantasnya diterima oleh mahasiswa di masing-masing jurusan, dan pendekatan proporsional atas kuota yang ditetapkan.
Tabel 7. Kriteria Calon Penerima Beasiswa
No. | Butir Kriteria | Deskripsi | Rentang Skor |
1. | Penghasilan orang tua | Menunjukkan tingkat pendapatan (gaji/upah) orang tua. Penghasilan rendah diberi skor besar dan sebaliknya | 1 s.d. 10 |
2. | Asal daerah | Menunjukkan asal mahasiswa, makin terpencil mahasiswa berasal makin besar skor yang diperoleh dan sebaliknya | 2 s.d. 6 |
3. | IPK | Menggambarkan prestasi mahasiswa, IPK tinggi akan diberi skor besar dan sebaliknya | 2 s.d. 8 |
4. | Beban orang tua | Menunjukkan tingkat tanggungan orang tua terhadap beban keluarga, semakin besar beban akan diberi skor tinggi dan sebaliknya. | 5 s.d. 8 |
Tabel 8. Bobot Skor untuk Masing-Masing Butir Kriteria
No. | Butir Evaluasi | Rentang | Skor | Keterangan |
1. | Penghasilan orang tua | <= Rp. 400.000 | 10 | |
Rp 400.001 s.d. Rp 750.000 | 8 | |||
Rp 750.001 s.d. Rp 1.000.000 | 6 | |||
Rp 1.000.001 s.d. Rp 1.500.000 | 4 | |||
Rp 1.500.001 s.d. Rp 1.999.999 | 2 | |||
>= Rp 2.000.000 | 1 | |||
2. | IPK | > = 3,51 | 8 | |
3,00 s.d. 3,50 | 6 | |||
2,50 s.d. 2,99 | 4 | |||
2,00 s.d. 2,49 | 2 | |||
3. | Beban orang tua | > = 4 anak | 8 | |
3 anak | 6 | |||
2 anak | 4 | |||
1 anak | 2 | |||
4. | Nialai UAN | > = 27 | 8 | |
(untuk Mahs. Baru) | 24 – 26 | 6 | ||
21 – 23 | 4 | |||
< = 20 | 2 | |||
5. | Kegiatan ko/ekstrakurikuler | > = 7 kegiatan> = 20 kegiatan | 8 | Dihitung satuuntuk PPE |
4 – 6 kegiatan | 4 | Tahun terakhir | ||
1 – 3 kegiatan | 2 | Sesuai karakter fakultas | ||
Proses Penerimaan Beasiswa
Kegiatan pengajuan beasiwa dijadwalkan secara tertib agar proses pengajuan calon mahasiswa penerima beasiswa tidak mengalami keterlambatan. Apabila mahasiswa terlambat menyerahkan berkas usulan, berkas tersebut tidak akan diterima. Urutan pengajuan beasiswa dijabarkan dengan langkah sebagai berikut:
Tabel 7. Proses Penerimaan/Pengajuan Beasiswa
No. |
Tahapan |
Keterangan |
1. | Pengumuman dan kuota penerimaan beasiswa | Proses dari institut ke fakultas |
2. | Penyebarluasan pengumuman ke fakultas | Diumumkan oleh fakultas |
3. | Pengambilan berkas beasiswa | Dilaksanakan oleh fakultas |
4. | Penerimaan pengembalian berkas | Dilakukan oleh Subag Kemahasiswaan fakultas |
5. | Penabulasian mahasiswa pengusul | Tim fakultas |
6. | Penyekoran calon penerima beasiswa | Tim fakultas |
7. | Pengusulan calon penerima beasiswa | Dilakukan oleh PD III |
8. | Seleksi calon penerima beasiswa | Tim seleksi institut |
9. | Proses pembuatan surat keputusan | Diproses oleh institut |
10. | Pengumuman mahasiswa yang diterima | Diumumkan oleh fakultas |
11. | Proses pencairan | Mahasiswa mengikuti prosesur yang telah ditetapkan |
Monitoring dan Evaluasi
Satu bulan setelah mahasiswa dinyatakan diterima sebagai penerima beasiswa dengan bukti yang jelas, selanjutnya akan dilakukan evaluasi. Apabila ternyata beasiswa tersebut tidak tepat sasaran, fakultas dapat melakukan perbaikan berupa penghentian beasiswa. Pemantauan ini dapat dilakukan melalui jajaran kemahasiswaan/ormawa atau atas saran penasihat akademik. Evaluasi terhadap prestasi studi dilakukan pada akhir semester untuk menilai dampak pemberian beasiswa terhadap prestasi mahasiswa. Hasil evaluasi ini akan dijadikan pertimbangan untuk penerimaan beasiswa pada tahun berikutnya.
Penggantian Beasiswa
Mahasiswa dinyatakan diputus atau diberhentikan sebagai penerima beasiswa apabila:
- meninggal dunia
- telah menyelesaikan studi (lulus) atau dikeluarkan
- mengundurkan diri
- mengambil cuti kuliah, dan
- tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan perguruan tinggi dan peraturan perundangan lainnya atau melanggar ketentuan yang berlaku.
Penggantian Penerimaan Beasiswa
Penggantian mahasiswa penerima beasiswa didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
- Mahasiswa dinyatakan lulus secara otomatis beasiswanya dihentikan. Beasiswa yang diterima akan dialihkan kepada mahasiswa lain dalam program studi yang sama.
- Penggantian mahasiswa penerima beasiswa karena berbagai hal seperti tersebut di atas dilakukan melalui proses usulan penggantian.
- Mahasiswa pengganti selanjutnya akan diusulkan untuk dibuatkan SK Rektor.
Penjelasan Tambahan
Panduan pengusulan beasiswa bagi mahasiswa ISI Yogyakarta disusun untuk memberikan acuan yang jelas bagi masing-masing fakultas. Dengan diterbitkannya panduan ini keragu-raguan terhadap langkah dan alur pengajuan beasiswa bagi mahasiswa tidak akan dijumpai lagi. Sekalipun demikian, dalam implementasinya akan terus dipantau untuk penyempurnaan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan.
Panduan yang disusun ini diorientasikan pada pengajuan beasiswa dengan dana yang bersumber dari pemerintah. Instansi lain di luar pemerintah atau lembaga swasta yang memberikan beasiswa, sepanjang aturan masih sama maka panduan ini dapat pula digunakan. Apabila ada instansi yang mempersyaratkan hal lain, proses pengajuan beasiswa mengikuti aturan yang ditetapkan oleh instansi/lembaga tersebut. Hal-hal yang belum tercantum dalam panduan ini akan diselesaikan dan diatur secara tersendiri.